Archive for July, 2009

ANALISIS KEHILANGAN HASIL PADA TANAMAN HORTIKULTURA

Edi Suwardiwijaya
Fungsional POPT Balai Besar Peramalan OPT, Jatisari, Karawang, Jawa Barat

1. Pendahuluan
Tanaman menyediakan produk yang mempunyai nilai ekonomi kepada petani berupa berat biji, buah, umbi per unit lahan atau tanaman, atau persentase hasil yang tidak rusak. Pada komoditi hortikultura produk yang dihasilkan bukan hanya biji, buah dan umbi, namun daun, bunga, batang/cabang/ranting dan akar, secara ekonomi bukan hanya kuantitas yang perlu diperhitungkan tetapi juga kualitasnya. Hasil panenan yang diperoleh petani tergantung dari sistem budidaya, iklim/cuaca (hujan, suhu, kelembaban, ozon/polutan udara dll.), keberadaan air, tipe dan tingkatan faktor input dan ganguan OPT. Kalau semua faktor optimal maka petani akan memperoleh hasil yang paling tinggi.
Hasil panenan nyata dari tanaman dapat ditentukan oleh tipe dan tingkatan input dan sistem budidaya yang dilakukan petani, serta interaksi semua faktor tersebut dengan iklim/cuaca dan OPT. Perbedaan hasil nyata tanaman dan potensi yang dapat dicapai tergantung dari semua faktor di atas selama pertumbuhan tanaman sampai dengan panen. Kehilangan hasil dihitung dari perbedaan hasil nyata dengan potensi hasil yang dapat dicapai yang mungkin dipengaruhi oleh berbagai komponen secara individu. Kehilangan hasil akibat gangguan OPT merupakan bagian kecil dari komponen yang mebatasi proses produksi tanaman, dan secara individu banyak menjadi kendala bagi ilmuwan dalam melakukan evaluasi dan analisis (Dent, 1991).

Selanjutnya, download file berikut  ini.: Kajian kehilangan hasil tanaman hortikultura

Penyebaran Populasi Sista Globodera sp

Slide hasil penelitian “Penyebaran Populasi Sista Globodera sp. Berdasarkan Penggunaan Lahan dan Kedalaman Tanah di Sentra Penanaman Kentang Desa Karang Tengah, Kacamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Propinsi Jawa Tengah. Tahun 2006”.

Silahkan download di bawah ini.

Penyebaran populasi NSK (download)